Subang – hakbicara.com – Wakil Bupati Subang, Agus Masykur Rosyadi, menyatakan dukungan penuh terhadap upaya pelestarian dan pengembangan komoditas pertanian unggulan Kabupaten Subang dalam pertemuan yang berlangsung pada Senin, 22 April 2025 di ruang kerja Bupati Subang, Reynaldi Putra Andita BR.

Pertemuan ini dihadiri oleh Kepala Desa Jalancagak, Indra Zainal Alim, dan perwakilan dari PT Berkah Monaran Nusantara (BMN), Indra Irawan. Dalam kesempatan tersebut, PT BMN menyampaikan bahwa mereka tengah menjalin kerjasama dengan PTPN 1 Regional 2 untuk mengelola lahan di wilayah Kebun Tambak Sari. Meskipun pihak PTPN tidak hadir, PT BMN mengklaim bahwa kerjasama tersebut sudah berjalan.

Indra Irawan menegaskan pentingnya keberadaan para petani lokal, khususnya petani nanas yang telah lama menjadi ikon pertanian khas Subang. “Kami koordinasi bahwa di lahan kami itu banyak petani nanas. Ini bagian dari identitas Subang, dan kami berkomitmen untuk menjaga kelestariannya bersama dengan teh dan kopi,” ujarnya.

Baca Lainnya :

• Dua Aktivis Muda Subang Beda Pandangan Soal Gubernur Jabar Dedi Mulyadi0
• Lewat Empat Kemenangan, Donting Management Harumkan Indonesia di Rajadamnern Knockout0
• Forum LinkHub Berlangsung Dinamis, Bupati Subang Apresiasi Upaya Penguatan SDM Lokal0
• Donting Management Berangkatkan 7 Atlet Terbaik untuk Berlaga di Rajadamnern Knockout0
• Gubernur Jabar Kang Dedi Mulyadi Sidak Lokasi Galian Tanah Merah di Subang0

Wakil Bupati Agus Masykur menyambut baik inisiatif tersebut dan menekankan pentingnya menjaga keberlanjutan komoditas lokal demi kesejahteraan masyarakat dan ketahanan lingkungan. 

“Ini bukan sekadar pertanian, ini warisan. Kita harus pastikan semua berjalan baik, demi kesejahteraan petani dan stabilitas daerah,” tegasnya.

PT BMN menyampaikan bahwa rencana pengelolaan jangka panjang akan difokuskan pada lima sektor utama, yakni tanaman teh sebagai komoditas utama, nanas sebagai ikon Subang, kopi, pengolahan wood pellet, serta pengembangan agrowisata.

Program ini diharapkan mampu memperkuat posisi Subang sebagai daerah agrikultur yang berdaya saing, sekaligus menjaga potensi lokal dan nilai-nilai budaya yang telah menjadi identitas masyarakat.